Powered By Blogger

Sabtu, 22 Oktober 2011

EOR “ENHANCED OIL RECOVERY”­

RINGKASAN
EOR
“ENHANCED OIL RECOVERY”­


Disusun oleh :
Arry Try Fiatno
09.01.085


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN  
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
MINYAK DAN GAS BUMI 
BALIKPAPAN





RINGKASAN EOR

Ø    Pengertian Perolehan Tahap Lanjut (EOR) adalah :
·       Perolehan minyak yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan yang menggunakan energi luar reservoir.
·       berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksi dari suatu sumur, tanpa merusak formasi dari reservoir yang ada, sehingga faktor perolehan dari sumur produksi tersebut meningkat.

Ø    Alasan dilakukan EOR ialah :
jumlah cadangan hidrokarbon diperkirakan masih cukup besar, tetapi tekanan sudah sangat menurun

Ø    Tujuan EOR adalah :
·       Meningkatkan faktor perolehan minyak
·       Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
·       Menurunkan viskositas minyak yang terdapat dalam reservoir
·       Mengurangi tekanan kapiler pada sistem fluida-batuan reservoir
·       Memberikan driving force pada laju produksi minyak yang sudah rendah
·       Meningkatkan areal sweep efficiency (bergantung pada karakteristik reservoir)

 

Ø    Dasar  Pemilihan Metode EOR

1.  Kedalaman
Kedalaman reservoir merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu EOR dari segi teknik maupun ekonomi. Dari sudut pandang teknik, jika reservoir cukup dangkal, tekanan injeksi yang dapat dikenakan pada reservoir juga kecil karena dibatasi oleh tekanan rekah.

2.  Kemiringan
Kemiringan memiliki arti yang penting jika perbedaan rapat massa yang didesak cukup besar. Jika kecepatan pendesakan besar sekali, pengaruh kemiringan tidak terlalu besar. Jika fluida pendesaknya air, maka cenderung untuk maju lebih cepat di bagian bawah.




3.  Tingkat Heterogenitas Reservoir
Heterogenitas reservoir ditentukan oleh :
·       Tingkat ketidakseragaman ukuran pori
·       Stratigrafi / jenis batuan
·       Kontinuitas yang dipengaruhi oleh struktur

4.  Sifat Petrofisik
Besaran – besaran petrofisik yang mempengaruhi keberhasilan metode EOR atau peningkatan perolehan ialah :
·       Porositas
·       Permeabilitas
·                   Permeabilitas efektif sebagai fungsi saturasi (kro dan krw)
·       Tekanan kapiler
·       Kebasahan batuan

5.  Mekanisme Pendorong
Peranan mekanisme pendorong sangat penting artinya dalam EOR. Misalnya, jika suatu reservoir memiliki tenaga pendorong air (waterdrive mechanism) yang kuat, maka injeksi air atau kimiawi tidak akan memberi dampak yang berarti.


6.  Cadangan Minyak Tersisa
Cadangan minyak tersisa reservoir mempunyai hubungan langsung dengan nilai ekonomi penerapan suatu metode EOR. Makin besar cadangan tersisa, maka makin besar suatu proyek EOR mendapatkan keuntungan.

7.  Saturasi Minyak Tersisa (Sor)
Besarnya saturasi minyak tersisa menentukan sulit mudahnya pendesakan atau pengurasan yang dilakukan oleh fluida injeksi. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu pengurasan minyak akan memerlukan metode yang mahal dan jumlah minyak yang harus menanggung biaya pengurasan makin sedikit.

8.  Viskositas Minyak
Viskositas minyak penting dalam pemilihan metode EOR dan juga dalam penentuan keberhasilan metode tersebut. Dalam pendesakan tak tercampur, besaran yang menentukan efektifitas penyapuannya ialah perbandingan mobilitas fluida pendesak dengan minyak didesak.



Ø    Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi EOR


1.  Mobilitas Fluida
-  Mobilitas merupakan suatu ukuran kemudahan suatu fluida untuk mengalir melalui media berpori dengan suatu gradient tekanan tertentu.

-   Mobilitas fluida merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif fluida tersebut terhadap viskositasnya pada kondisi reservoir.
          λ = kff       ……………………………………………..(1)
dengan :
          λ        = mobilitas fluida, md/cp
          kf      = permeabilitas efektif, md
          μf        = viskositas fluida, cp
Persamaan ini berlaku baik untuk air, minyak, dan gas.

2.  Perbandingan Mobilitas Fluida
-  Besaran ini menghubungkan antara mobilitas air yang berada di belakang kontak air-minyak (front) dengan mobilitas minyak yang berada di dalam oil bank. Apabila harga dari perbandingan mobilitas fluida ini semakin kecil, maka bagian yang tersapu oleh fluida injeksi akan semakin besar.

M=(k/μ)pendesak/(k/μ)didesak                                  ……..(2)
dengan :
          M      = perbandingan mobilitas
          k       = permeabilitas efektif fluida, md
          μ       = viskositas fluida, cp
Bila proses pendesakannya merupakan pendesakan fluida yang bercampur (miscible), maka permeabilitas efektif fluida pendesak dan fluida yang didesak sama, sehingga secara lebih sederhana yang dibandingkan hanya viskositas kedua fluida tersebut saja.

3.  Pola Sumur Injeksi
-  Pertimbangan dalam penentuannya tergantung pada :
tingkat keseragaman formasi, yaitu penyebaran permeabilitas ke arah lateral maupun ke arah vertikal.









Gambar 1. Pola Sumur Injeksi (Latil et.al 8)

4.  Efisiensi Penyapuan (ES)
-  Efisiensi penyapuan didefinisikan sebagai perbandingan antara luas daerah hidrokarbon yang telah terdesak di depan front dengan luas daerah hidrokarbon seluruh reservoir.




5.  Efisiensi Pendesakan (ED)
-  Efisiensi pendesakan merupakan perbandingan antara volume hidrokarbon (minyak atau gas) yang dapat didesak dari sebuah atau banyak pori – pori terhadap volume hidrokarbon total yang terdapat di dalam pori – pori tersebut.
Dalam prakteknya, efisiensi pendesakan didefinisikan lebih sederhana, yaitu fraksi hidrokarbon (minyak atau gas) yang dapat didesak setelah dilalui oleh front dan zona transisinya.
Bila dianggap suatu kasus pendesakan linier pada suatu sampel media berpori yang berbentuk silinder, kemudian semua pori – pori yang terletak di belakang front dapat diisi oleh fluida pendesaknya, maka sesuai dengan definisi, efisiensi volumetriknya akan mencapai 100% dan hubungan yang menunjukkan efisiensi pendesakan adalah sebagai berikut :

ED=(Soi - Sor)/Soi ……….(3)

dimana :
          ED     = efisiensi pendesakan, fraksi
          Soi     = saturasi minyak mula – mula (pada saat awal
pendesakan)
          Sor     = saturasi minyak sisa

Dalam prakteknya, Sor dan ED akan tetap harganya sampai bidang front mencapai titik produksi. Pada saat dan sebelum  waterbreakthrough terjadi, efisiensi pendesakan ditunjukkan oleh persamaan :
         
          (ED)BT=(Soi - Sor)BT)/Soi  …………..(4)

Harga Soi akan berkurang dan ED akan bertambah dengan terus berlalunya zona transisi melewati sumur produksi. Setelah zona transisi berlalu, maka akan diperoleh harga Sor minimum yang merupakan saturasi minyak irreducible dan efisiensi pendesakan akan mencapai suatu harga maksimum, sesuai dengan persamaan :

          (ED)max=(Sor - Sor(min))/Soi  ………..(5)


6.  Efisiensi Invasi
Efisiensi invasi didefinisikan sebagai besarnya perbandingan antara volume hidrokarbon dalam pori – pori yang telah didesak oleh fluida terhadap volume hidrokarbon yang tertinggal di belakang front.
Dalam pembicaraan mengenai efisiensi penyapuan, seolah – olah proses pendesakan memiliki sifat – sifat yang merata secara vertikal. Tetapi pada kenyataannya hal tersebut jarang sekali terjadi di dalam reservoir. Agar pengaruh aliran ke arah vertikal turut diperhitungkan, maka perlu ditentukan terlebih dahulu efisiensi invasinya. Besar kecilnya efisiensi invasi dipengaruhi oleh adanya pelapisan serta pengaruh gravitasi.
Hubungan efisiensi secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai berikut :

E=EsxEDxEi  …………(6)

3 komentar:

  1. Nama saya marques Teknik Perminyakan. Pada besaran – besaran petrofisik yang mempengaruhi keberhasilan metode EOR atau peningkatan perolehan seperti : porositas, permeabilitas, tekanan kapiler dan kebasahan bisa dikasih rumus. Bagaimana mencari besaran-besaran tersebut. Thank's

    BalasHapus
  2. Hal hal yang di lakukan ya kek mana yaa
    Kasih tau dong bang

    BalasHapus

Terima Kasih atas kritik dan sarannya