Powered By Blogger

Rabu, 02 Mei 2012

Makalah K3


A. PENDAHULUAN


  1. Kebakaran merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan manusia selalu berusaha untuk menaggulanginya .

  1.  Ditinjau dari segi pengamanan ( Security ) kejadian kebakaran merupakan salah satu unsur gangguan keamanan ,sedangkan dari segi keselamatan ( Safety ) kejadian kebakaran merukan kerugian ( LOSS )

  1. Seperti halnya gangguan keamanan atau kejadian kecelakaan yang terjadinya secara tiba- tiba dan sulit diramalkan . Demikian juga kejadian kebakaranyang tidak di tanggulangi akan mendatangkan kerugian harta benda dan kecelkaan manusia . Oleh karena itu kebakaran harus di cegah dan apabila masih terjadi harus dipadamkan sedini mungkin

  1. Pencagahan dan penanggulangan akan berhasil bila kita telah memahami apakah sebenarnya kebakaran tersebut.



B.     KIMIA API

  1. SEGITIGA API  DAN PIRAMIDA API


                         I.      DEFINISI

Api adalah reaksi kimia cepat atau oksidasi yang di ikuti oleh pengeluran panas dan cahaya. Reaksi kimia mengandung pengertian adanya proses yang sedang berlangsung secara “ kimiawi “ yang memerlukan adanya oksigen.

*          Untuk membantu memahami tentang terjadinya “ API “ umumnya dikenal istilah “ SEGITIGA API “ yaitu pertemuan / penggabungan dari ketiga unsure dibawah ini :

Ø  Unsur bahan bakar
Ø  Unsur Oksigen
Ø  Unsur panas
Akan tetapi dengan bertemunya ketiga unsur tersebut baru menjadi bara ( pijar ).
Sedangkan agar pembakaran dapat berlangsung harus ada ke 4 ( empat ) unsure penunjang yang bertemu menjadi satu PIRAMIDA API.



*          Ke-4 unsur tersebut adalah :

Ø  Unsur bahan bakar
Ø  Unsur Oksigen
Ø  Unsur panas
Ø  Unsur Rantai Reaksi Kimia


                      II.      TIGA UNSUR PENDUKUNG “ KEBAKARAN/API”

         Diatas telah kita bahas tentang bagaimana terjadinya api , mungkin ada suatu pertanyaan apakah sebegitu mudah api terbentuk . Dalam teori terjadinya api ada batasan- batasan atau syarat tertentu selain tergabunggnya komponen – komponen dasar tersebut. Seperti di jelaskan di bawah ini :

a)BAHAN BAKAR
     
       Harus dalam berbentuk gas atau sebagian dalam bentuk gas. Untuk bahan bakar padat atau cair diperlukan panas pendahuluan yang dapat menguapkan sebagian dari bahan baker tersebut.
Bahan baker di udara harus berbanding ideal agar kebakaran dapat berlangsung. Perbandingan volume gas dalam udara harus antara 1 % s/d 10 % . Batas ini disebut :

 FLAMMBLE RANGE /“Daerah bisa terbakar/meledak “
Yaitu : Batas antara minimum dan maksimum konsentrasi  campuran uap bahan bakar dan oksigen, dimana dapat menyala atau meledak setiap saat apabila diberi sumber nyala yang cukup

b)      PANAS

Suhu panas harus dapat mencapi suhu titik bakar / titik nyala dari suatu gas agar pembakaran dapat terjadi. Bila suhu tersebut tidak tercapai maka pembakaran tidak akan terjadi. Dari uraian tersebut diatas kita mengenal istilah-istilah yang mendukung proses pembakaran. Istilah tersebut adalah :
*      Suhu penyalaan / ignation temperature :
Suhu terendah pemanasan nsuatu zat yang memungkinkan zat tersebut terbakar atau mempertahankan pembakaran tanpa sumber panas dari luar.
*      Suhu penyalaan sendiri / auto ignition temperature :
Suhu terendah dimana panas yang diterima cukup untuk menyalakan / terbakarnya bahan itu sendiri tanpa adanya sumber api.
*      Spontaneous combustion :
Suatu proses biologis atau reaksi kimia dimana panas dari suhu ruang yang diterima digunakan untuk mengadakan suatu “BIOLOGICAL DECOMPOSITION” atau “CHEMICAL RACTION” sehingga terjadi penumpukan panas.

c)Udara / Oksigen

*      Komposisi udara :

*    Nitrogen (N2)       :      78 %
*    Oksigen (O2)        :       21%
*    Gas-gas lain           :         1%

*      Sebagai unsure pembakar udara harus mengandung zat asam (Oksigen) dengan kadar 15 s/d 21 %, bila kadar zat asam didalam udara lebih kecil dari 15 % maka, udara tidak berfungsi sebagai pendukung terjadinya kebakaran.


                   III.      PENYEBARAN API (TRANSFER OF HEAT)

Ada 4 cara panas cepat menjalar, yaitu :

*      Radiasi (radiation) :
Benda dapat terbakar bila diletakkan di dekat sumber panas yang menyala. Energi panas akan berpindah melalui gas / udara secara langsung.
*      Konveksi (convection) :
Penyebaran api dapat terjadi dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat lebih tinggi sejalan dengan meningkatnya gas panas yang diproduksi sumber api tersebut.
*      Konduksi (Conduction) :
Panas dari api dapat menjalar melalui benda padat dari bahan logam yang tidak terlindung.
*      Kontak Langsung (Direct Contact) :
Material yang mudah terbakar mengeluarkan asap panas yang mampu meningkatkan kebakaran, dan akan terus terbakar apabila kontak langsung dengan nyala api yang tidak terlindung.

  1. Ledakan / Explotion

Adalah reaksi exothermic dan decomposition yang sangat cepat dan besar, menyebabkan lonjakan tekanan yang terjadi akibat pelepasan energi panas yang besar dan tiba-tiba.
Kecepatan perambatan api dimana ledakan tersebut dibawah kecepatan suara 330 m/s.

  1. Klasifikasi Kebakaran

Adalah penggolongan atau pembagian atas kebakaran berdasarkan jenis bahan bakarnya. Tujuannya agar supaya lebih mudah lebih cepat dan tepat dalam memilih jenis pemadam yang akan digunakan untuk memadamkan api.
Klasifikasi kebakaran yang diakui di Indonesia berdasarkan : PERMEN NAKERTRANS : No. PE-04/MEN/1980. Tanggal 14 April 1980.

    1. Kelas A        : Bahan bakarnya bila terbakar meninggalkan abu dan arang.
    2. Kelas B        : Bahan bakar cair.
    3. Kelas C        : Kebakaran listrik.
    4. Kelas D        : Kebakaran logam.

  1. Jenis Media Pemadam

a)      Jenis padat (Solid)                  : Pasir, serbuk kimia kering.
b)      Jenis gas (Gas)                        : Asam arang (CO2), Zat lemas (N2).
c)      Jenis cairan (Liquid)                : Air, busa.
d)     Cairan mudah menguap          : BCF/Halon.

  1. Cara / Metode Memadamkan Api

Pemadaman api pada perinsipnya adalah menghilangkan salah satu atau lebih dari ke-3 faktor tersebut dengan melakukan salah satu / lebih cara-cara sebagai berikut:

                          i.            Cooling :
Menghilangkan factor panas dengan mendinginkan api sampai pada titik uap api / panas tidak lagi diproduksi.
                        ii.            Smothering :
Menghilangkan factor panas dengan memisahkan udara oksigen hingga mematikan pembakaran.
                      iii.            Starving :
Menyingkirkan bahan bakar / bahan yang mudah terbakar sampai pada titik dimana tidak terdapat apapun yang dapat terbakar.
                      iv.            Breaking chain reaction :
Mencegah reaksi nyala api dengan menyingkirkan rangkaian reaksi kimia di daerah nyala api. Dengan demikian proses pembakaran akan terhenti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kritik dan sarannya